Sekilas Mengenai Kuliah Kedokteran di Jerman

Kuliah jurusan Kedokteran di Jerman bukanlah sesuatu yang mustahil untuk pelajar Indonesia. Asalkan ada niat dan kemauan untuk mencari informasi yang sangat lengkap di Nobel Edu Indonesia. Sobat NEI butuh persiapan yang sangat matang dari segi akademik dan juga mental. Simak informasi berikut mengenai jurusan Kedokteran di Jerman.

Kuliah kedokteran di Jerman biasanya memakan waktu sekitar 6,5 tahun dan terbagi dalam dua bagian, yaitu pra-klinis dan klinis. Kuliah pra-klinis membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan latar belakang teori dalam dunia kedokteran. Sedangkan bagian klinis akan membekali mahasiswa melalui aplikasi di lapangan. Kuliah bagian klinis juga termasuk masa magang di rumah sakit selama sekitar 1 tahun.

Yang pertama terdapat dua tipe jurusan kedokteran di Jerman, yaitu Regelstudiengang dan Modellstudiengang. Regelstudiengang membagi waktu perkuliahan ke masa teori (Vorklinik) dan praktik (Klinik). Sedangkan Modellstudiengang lebih menekankan teori dan praktik secara bersamaan dari masa awal perkuliahan. Waktu perkuliahan dari kedua tipe tersebut berkisar sekitar 6,5 tergantung apakah mahasiswa tersebut mengambil gelar atau tidak. Kedua, tipe jurusan kedokteran di Jerman menerapkan sistem Staatsexamen (ujian negara). Yang mana dalam sistem ini tidak dibutuhkan untuk menulis skripsi seperti sistem S1 di Indonesia, ataupun tesis seperti S2, melainkan mahasiswa yang studi di jurusan dengan sistem Staatsexamen ini (seperti Kedokteran Umum, Kedokteran Gigi, Hukum, Farmasi) wajib mengikuti ujian negara setelah beberapa fase perkuliahan.

Untuk masuk kedokteran di Jerman. Setiap anak Indonesia harus mengikuti Studienkolleg dulu, karena untuk sampai ke perguruan tinggi di Jerman butuh 13 tahun sedangkan di Indonesia hanya sampai 12 tahun (Sekolah Menengah Atas). Untuk lulus studienkolleg butuh 1 tahun dan harus mengambil Studienkolleg Kurs-M. M-Kurs merupakan jenjang untuk mengambil jurusan Medizine, Farmasi dan Biologi di Univ atau FH di Jerman.

Untuk masuk Human medicine di Jerman  nilai Ujian akhir SMA di Indonesia juga harus rata-rata diatas 8.00 dan tidak ada tes khusus yang harus diikuti seperti masuk perguruan tinggi di Indonesia. Hanya butuh ijazah SMA dan mengikuti Studienkolleg dan memiliki nilai sangat bagus ketika lulus Studienkolleg harus memiliki point 1,xxxx (satu koma sekian-sekian). Setelah satu tahun di Studienkolleg dan langsung lulus baru bisa apply human medicine di Universitas. Kadang juga harus menunggu beberapa bulan sebelum terdaftar di Universitas, hal ini terjadi karena tidak tepatnya waktu lulus studienkolleg dan deadline applikasi pendaftaran di Univ. Akibatnya ada masa tunggu lebih kurang satu semester untuk bisa masuk di semester berikutnya. Jika tidak lulus mendaftar di Human Medizine pertama kali, itu wajar. Orang Jerman sendiri memahami itu. Beberapa orang yang benar-benar mau kuliah di Human Medizine mensiasati untuk kuliah di jurusan yang lain seperti Biologi, Biotechnologi atau Farmasi sebelum mereka apply lagi untuk masuk di Human Medicine.

Untuk lulusan dari Jerman, bisa langsung mendaftar di klinik atau di rumah sakit yang diinginkan seperti layaknya orang yang mencari pekerjaan. Biasanya di website setiap rumah sakit juga sudah menyiapkan daftar spesialis apa yang sedang ditawarkan. Untuk yang dari Indonesia, yang baru lulus kedokteran dan ingin melanjutkan spesialisasi di Jerman, langkah awalnya kurang lebih sama yaitu mendaftar di rumah sakit atau di bagian spesialis yang kalian inginkan. Bedanya kalian memerlukan yang namanya Approbation agar kalian bisa setara dengan lulusan kedokteran di Jerman.

© 2020 Nobel Edu Indonesia